Posts Subscribe comment Comments

laporan praktikum BBI


BAB I PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Usaha pembenihan ikan sekarang ini berkembang dengan pesat dan yang menjadi salah  satu faktor penting dalam pembenihan adalah ketersediaan pakan alami. Ketersediaan pakan alami pada tahap awal perkembangan larva sangat dibutuhkan. Jika dibandingkan dengan pakan buatan, pakan alami lebih baik terutama untuk larva. Selain mempunyai nutrisi yang tinggi, ukuran cocok dengan bukaan mulut larva dan mudah dibudidayakan.
Pada kenyataannya, banyak BBI yang tidak dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Meskipun kendala di setiap daerah dapat berbeda, namun tampaknya muara dari kurang optimalnya peran BBI tersebut adalah kurang tepatnya manajemen balai, mulai dari perencanaan pembangunan hingga oprasionalnya.
Pastinya, setiap pembangunan BBI melibatkan konsultan perencana. Tapi, harus diakui bahwa tidak banyak konsultan pembangunan yang memahami masalah perikanan budidaya. Akhirnya, cukup dipahami bila kemudian perencanaan pembangunan melibatkan konsultan yang hanya memahami aspek konstruksi bangunan gedung. Ujung-ujungnya, pembangunan kolam ikan menggunakan sistem konstruksi gedung.
Perencanan pembangunan BBI harusnya mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan aksesibilitasnya. Secara simpel, dapat diterapkan penilaian lokasi dengan sistem mayor-minor. Penilaian sedapat mungkin dilakukan secara quantitatif dengan menentukan faktor-faktor: kualitas dan kuantitas air, kondisi tanah, aksesibilitas, keamanan dan perencanaan pengembangan ke depan. Secara mendetail, dapat dilakukan dengan pembuatan master plan. Aspek bangunan panti benih (hatchery) juga mutlak harus diperhatikan. Ikan tropis memerlukan temperatur yang relatif tinggi, rata-rata pada kisaran 28 – 30 0C. Panti benih harusnya didesain agar dapat mempertahankan temperatur pada kisaran tersebut.


B.     Tujuan
1.                           Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang pengelolaan BBI dan dapat memperbandingkan ilmu teori dan apilikasi yang ada di lapangan.
2.      Memperluas wawasan mahasiswa dalam memperoleh ilmu Perikanan dan ilmu Kelautan khususnya tentang pengelolaan BBM dan BBI.

C.    Tempat Dan Waktu
1.      Balai Benih Multy Species Fish Pidie Jaya  - Aceh
Balai Benih Multy Species Fish Pidie Jaya  - Aceh pada hari Senin tanggal 20 Desember 2010 mulai dari jam 08.30 – 13.00.
2.      Balai Benih Ikan Batee Iliek
Balai Benih Ikan Batee Iliek bereun pada hari Senin tanggal 20 Desember 2010 mulai dari Jam 14.30 – 16.00.



BAB II PEMBAHASAN


A. Balai Benih Multy Species Fish Pidie Jaya
1. Profil BBM
Kabupaten Pidie Jaya Propinsi Aceh merupakan Kabupaten Baru Dua  Tahun Pemekaran Dasar Hukum UU. RI NOMOR 7 TAHUN 2007, TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PIDIE JAYA  Dengan Batas Wilaya Sebelah Utara dengan Selat Malaka, Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pidie, Sebelah Timur dengan Kabupaten Bireuen, Sebelah Barat dengan Kabupaten Pidie di Wilayah Propinsi Aceh yang terdiri dari 8 kecamatan, 215 desa, dan kemukiman, jumlah penduduk 139.779 jiwa, Luas Wilayah 1.162.84 KM², Panjang garis Pantai 38,9 KM  memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar, baik di bidang perikanan tangkap maupun dibidang perikanan budidaya (mari culture). Potensi perikanan cukup besar untuk dimanfaatkan, namun berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi sehingga potensi yang besar belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah.

2.  Fasilitas yang terdapat di Balai Benih Multy Species Fish Pidie Jaya  - Aceh
I
LUAS BAK





NO
JENIS KOLAM
JUMLAH (UNIT)
LUAS ( M² )
1
Bak Fiber Artemia
10
Unit
Isi 250 Liter
2
Bak larva 1
10
Unit
Ukr 6 x 4 x 2 m
3
Bak Induk
2
Unit
Ukr 18 x 3 x 2 m
4
Bak Pendederan
1
Unit
Ukr 15 x 5 x 1 m
5
Bak Planton
10
Unit
Ukr 3 x 1 x 1 m
6
Bak Sanfilter
2
Unit


7
Bak larva  2
10
Unit
Ukr 4 x 2 x 1,5 m
8
Bak Larva
20
Unit
Ukr 5 x 2 x 1 M
9
Bak Pendederan
30
Unit
Ukr 2 x 1 x 1 M
10
Bak Induk Bulat
3
Unit
Ukr 7 mx1  dan 3 m x2
11
Bak Penggelondongan
2
Unit
Ukr 10 x 4 x 1 M
12
Bak Stater Pakan Hidup
10
Unit
Ukr 1 x 1 x 1 M
13
Bak Pakan Hidup
6
Unit
Ukr 5 x 4 x 1 M
14
Bak Pemijahan
10
Unit
Ukr 5 x 1 x 1 M
15
Bak Tandon Air
1
Unit



JUMLAH
127















II
LUAS BANGUNAN




NO
JENIS BANGUNAN
JUMLAH (UNIT)

LUAS (M²)
1
Gedung Genset
1
Unit

16
2
Gedung Pompa Air
1
Unit

16
3
Bangunan Pos Jaga
1
Unit

16
4
Gudang Blower
1
Unit

200
5
Jalan dan Boxculvert
1
Unit

832
6
Gedung BBU / Hatchery
1
Unit

72
7
Gedung Rumah Tangga BBU
1
Unit

56
8
Gedung Administrasi BBU
1
Unit

600
9
Pagar Komplek BBU
1
Unit

180
10
Gedung Laboratorium BBU
1
Unit

700
11
Saluran Pembuangan BBU
1
Unit

46
12
Gedung Mushalla BBU
1
Unit


13
Jalan Komplek BBU
1
Unit


14
Tempat Pembuangan Air limbah
1
Unit


15
Gedung Bak Pendederan
1
Unit


16
Gedung Bak Larva
1
Unit


17
Gedung Mesin
1
Unit


18
Balai Istirahat
1
Unit


19
Gedung Pakan
1
Unit


20
Tempat Parkir
1
Unit


21
Pagar Komplek BBU
1
Unit


22
Gedung Pompa Air
1
Unit


23
Saluran Pembuangan BBU
1
Unit

200
24
Sumur Bor
1
Unit



JUMLAH
24


2734

III
PERALATAN LABORATORIUM




NO
JENIS ALAT
VOLUME
SPESIFIKASI
1
Mikroskop Mikron Elektronik
1
Unit


2
Beaker Glass 100 ml
50
Pcs


3
Beaker Glass 200 ml
50
Pcs


4
Beaker Glass 500 ml
20
Pcs


5
Beaker Glass 1000 ml
15
Pcs


6
Timbangan Miligram
4
Unit


7
Hatter Pengatur Suhu
8
Bh


8
Frezer
2
Unit


9
Pippet Volume 1 ml
50
Pcs


10
Pippet Volume 5 ml
50
Pcs


11
Pippet Volume 10 ml
50
Pcs


12
Rak Tabung Plastik Dia 13 mm
10
Pcs


13
Rak Tabung Plastik Dia 16 mm
10
Pcs


14
Rak Tabung Plastik Dia 20 mm
12
Pcs


15
Petri Dish
100
Pcs



IV
PERALATAN BAK




NO
JENIS ALAT
VOLUME
SPESIFIKASI
1
Selang Airasi/Oksigen
40
Gulung


2
Setelan Kran Airasi/
50
Kotak


3
Tali Pancing
50
Kg


4
Pemberat/timah
50
Kg


5
Selang Spiral 2 inci
100
Meter


6
Batu Airasi
500
Buah


7
Pipa Spiral 03"
10
Meter


8
Pengadaan Komponen Bak Sand Filter
1
Paket


9
Kompresor Cuci Bak
1
Unit
















V
PERALATAN KERJA PEMBENIHAN




NO
JENIS ALAT
VOLUME
SPESIFIKASI
1
Saringan Artermia Mikron
10
Buah
Mikron
2
Bekher Grass
2
Buah
500  ml
3
Senter Listrik
5
Buah
Cas Listrik
4
Payung
3
Buah
Sedang
5
Jam Bekher
2
Buah
Sedang
6
Gunting
2
Buah
gunting Pangkas
7
Hanrefactometer
1
Buah
Digital
8
PH Meter
1
Buah
Digital
9
Thermometer
50
Buah

10
DO Meter
1
Unit
Digital
11
Hatter Pengatur Panas
5
Buah
Pengatur Panas Air
12
Sepatu Boat
10
Buah

13
Serok
10
Buah
Halus
14
Keranjang Plastik
10
Buah
Sedang
15
Timbah Plastik
10
Buah
Sedang
16
Sikat Bak
10
Buah
Kasa
17
Keset Kaki
5
Buah
Kasa
18
Sarung Tangan
10
Buah
Karet
19
Sapu
5
Buah
Pelastik
20
Happa Pebenihan
20
Unit
2 x 4 x 1 M
21
Happa Penampungan
20
Unit
2 x 4 x 1 M
22
Penutup Bak / Kasah Penutup Bak
100
Meter
Jaring

VI
PERALATAN PANEN





NO
JENIS ALAT
VOLUME
SPESIFIKASI

1
Tabung Oksigen
2
Buah
75 Kg/Lengkap

2
Kantong Plastik
7
Ball
25 Kg

3
Karet slang
50
Kg
Karet Gelang  Kuning Bening

4
Timba Plastik
20
Buah
20 Liter

5
Baskom Panen
30
Buah
30 Liter

6
Timbangan Duduk
1
Buah
5 0 Kg

7
Keranjang Plastik
30
Buah
Petak

8
Drum Plastik
1
Buah
200 Liter

9
Gayung Plastik
10
Buah
Centong Biru









VII

PERALATAN MESIN





NO
JENIS ALAT
VOLUME
SPESIFIKASI

1
Root Blower 3 PHASE Terpasang
2
unit


2
Mesin Pompa 3 PHASE
2
unit


3
Mesin Genset
2
unit



4
Mesin Root  Blower
1
unit


5
Mesin Pompa Road Blower
1
Unit
3 PHASE

6
Elbow Galvanis
10
Unit
3 " Anti Karat

7
Pipa Galpanis
4
Batang
3 " Anti Karat

8
Pompa Dap
2
Buah
3/4 inch

















2. Spesies Benih Yang Di BBM
Udang :
         Udang windu
         Udang Kelong
         Udang Galah
Ikan :
         Bandeng
         Kerapu (Macan, Kertang)
         Tilapia (Nila)
Plankton :
         Chlorella sp., Skeletonema sp., dll.
         Brachionus sp.
Lain-lain :
         Kerapu tikus
         Kepiting
         Lobster

B. Balai Benih Ikan Batee Ilik
1. Profil BBI Batee Iliek
Balai Benih Ikan (BBI) batee Ilik memiliki tugas pokok mengembangkan teknik pembenihan komoditas budidaya air tawar serta melindungi sumber induk/benih asal alam dan memonitor mutu lingkungan aquakultur . Balai Benih Ikan (BBI) Batee Ilik, beralamt di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Komuditas budidaya di Balai Benih Ikan (BBI) Batee Ilik yang dikembangkan antara lain: ikan nila , ikan mas, sejak mulai berdirinya Balai Benih Ikan (BBI) hingga sekarang masih tetap berjalan sebagi mana mestinya, yang di koordinir Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD.
Balai Benih Ikan (BBI) Batee Ilik berdiri pada tahun 1992 yang dikordinir  Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD, Berdirinya Balai Benih Ikan (BBI) Batee Ilik karena memiliki sumber air yang memadai, sanggup mensuplai sepanjang tahun, serta minat petani untuk membudidayakan ikan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat, meningkatkan pendapatan aset daerah, serta untuk memenuhi permintaan lokal atau luar daerah.
Pada tahun 2008 Balai Benih Ikan (BBI) Batee Ilik, di kepalai oleh seorang ahli perikan yaitu dibawah bibimbingan Bapak Ir. Zulkifli dan beberapa staf yang lain. Balai Benih Ikan batee Iliek telah mampu memproduksi bibit ikan Nila dan ikan Mas

2.fasilitas yang terdapat di BBI Batee Ilik
No
Jenis bangunan
Jumlah (Unit)
Luas (M2)
1
kantor
1
Unit
12
2
Perumahan dinas
3
Unit
8
3
Gudang
1
Unit
7
4
Pos jaga
1
Unit
4

Jeni kolam



1
Kolam pendederan
1.    Ikan mas
2.    Ikan nila

5
3

Unit
Unit

30
25
2
Kolam induk
1.    Ikan mas jantan
2.    Ikan mas betina
3.    Ikan nila

1
1
4

Unit
Unit
Unit

20
20
30
3

Kolam calon induk
1.    Ikan mas
2.    Ikan nila

2
2

Unit
Unit

20
20

3.      Species Benih yang di Hasilkan BBI Batee Ilik
  • Ikan Mas
  • Ikan Nila
  • Gurame
  • Bawal
  • Lele

C. Konsep Pembenihan BBI
D. Kegiatan Yang Dilakukan
1. BBM
      Produksi Benih (Berkualitas)
      Produksi Telur/Nauplius
      Produksi Bibit Plankton
      Pelayanan Laboratorium (Analisis Penyakit/kualitas air dan tanah)
      Pelatihan/Magang
      Supervisi Teknis/Diseminasi Teknologi
2.  BBI
      Produksi Benih ikan mas dan nila (Berkualitas)
      Pelatihan/Magang
      Supervisi Teknis/Diseminasi Teknologi

E. Tujuan dan Sasaran BBM dan BBI
         Tujuan
            Penyediaan Benih,melakukan pembinaan,pengalian teknologi, pengerak pengembangan usaha pembinaan rakyat dan mendukung pengembangan kawasan budidaya.
         Sasaran
            Terpenuhnya kebutuhan benih di daerah trasfer teknologi bagi UPR/HSRT di daerah, Berkembangnya UPR didaerah, Pelestarian SDA/SDI di daerah, Peningkatan pendapatan masyarakat, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

D.    Permasalahan
a.       Balai Benih Multy Species Fish Pidie Jaya  - Aceh
  1. Terdapat kecenderungan adanya penurunan hasil tangkapan ikan nelayan (semakin sempitnya fishing ground) akibat upaya tangkap yang semakin meningkat (effort), kerusakan sumber daya perikanan.
  2. Faktor produksi usaha budidaya Air Payau yang masih menjadi masalah saat ini adalah ketersediaan bibit-bibit ikan (jenis kerapu, bandeng ) di daerah dan saat ini masih didatangkan dari Sumatera Utara dan Bali. Sementara minat pelaku usaha budidaya cukup kuat di daerah.